Minggu, 07 April 2019

LKM 2 PATOFISIOLOGI KONSEP GENETIK DAN KANKER


Nama   :           Natasha Rachel Oeyanda Kaunang
NIM    :           180103066
Matkul :           Patofisiologi
Kelas   :           2A S1 Keperawatan


LKM 2 KONSEP GENETIK DAN PATOFISIOLOGI KANKER

1.      KOMPONEN GENETIK
Komponen genetika  meliputi kromosom, Gen, RNA dan DNA.
·        Kromosom     :    kromosom mengandung cetak-biru genetik dari suatu individu. Semua sel nonseks (somatik) di tubuh mengandung 23 pasang kromosom, dimana dalam setiap pasangannya terdiridari 2 kromosom, yang masing-masing berasal orang tua, sehingga jumlah total adalah 46. Setiap sel seks, telur dan sperma mengandung 23 kromosom tunggal. Pada satu spesies, kandungan informasi genetik masing-masing kromosom hampir identik. Variasi yang ada bersifat samar tetapi cukup untuk membuat setiapindividu memiliki keunikan.
·        Gen                :    Segmen DNA / bahan genetik yang terkait dengan sifat tertentu yang diwariskan kepada keturunannya. Gen merupakan ekspresi DNA dengan Protein yang dibuat yang berada di sekelilingnya.
§  Sifat-sifat Gen antara lain mengandung informasi genetik, dapat menduplikasi diri, ditentukan oleh susunan kombinasi dari basa nitrogennya, dan masing-masing gen memiliki fungsinya yang berbeda.
§  Fungsi Gen yaitu mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu (organisme), menyampaikan informasi genetik dari generasi ke generasi berikutnya, sebagai zarah tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
·        DNA               :    Tersusun dari gula, phospat, dan basa nitrogen (purin dan pirimidin).
ADN terdiri dari rantai Poli Nukleotida ganda , panjang dan berpilin ( double helix ).
Dalam menyusun molekul ADN basa nitrogen memiliki pasangan tertentu :
1.      Adenin selalu berpasangan dengan timin (A-T) yang dihubungkan oleh 2 ikatan hidrogen
2.      Guanin selalu berpasangan dengan Sitosin (G-S) yang dihubungkan oleh 3 ikatan hidrogen

·        RNA               :    Strukturnya berupa rantai tunggal, pendek, tidak berpilin. Komponen penyusunnya gula berupa ribosa. Komponen basa nitrogennya berupa purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (urasil dan sitosin). Kadarnya berubah-ubah menurut kecepatan sintesis protein. Terdapat di sitoplasma, nukleus, dan terutama di riboso. Fungsinya sebagai pelaksana dalam sintesis protein.
2.      DETERMINAN SEKS
adalah penentuan jenis kelamin, yang diwariskan secara bebas oleh gamet parentalnya kepada keturunannya dalam peristiwa meiosis.
3.      CARA KONTROL GEN PADA FUNGSI SEL
a.      Transkripsi:  sintesis penggandaan sebuah molekul RNA dari segmen DNA yang berisi gen.
b.      Translasi: proses penerjemahan RNA menjadi suatu barisan asam-asam amino yang menyusun protein.
4.      PERUBAHAN PATOFISIOLOGI (GEN ERORR, DEFEKS KROMOSOM)
Gen Erorr atau kelainan genetika merupakan kelainan pada tubuh yang disebabkan oleh kelainan gen akibat kerusakan atau perubahan. Gen sendiri adalah intruksi perkembangan dan pertumbuhan dalam tubuh manusia. Kelainan tersebut terjadi bukan disebabkan oleh faktor luar seperti lingkungan layaknya polusi, pola makan atau yang lain melainkan karena faktor dari dalam yaitu keturunan.
Ada beberapa jenis gangguan genetik yang dapat menyebabkan kelainan yang berbeda- beda pada tubuh manusia seperti :
·         Gangguan genetik autosomal resesif (kelaianan genetik ini diwariskan dari pola resesif autosomal)
·         Gangguan genetik dominan autosomal (ketika orang tua mewariskan gen cacat pada anaknya)
·         Gangguan sez-linked (kelainan yang berhubungan dengan gen atau kromosom seks di dalamnya)
·         Gangguan genetik multi-faktorial (terjadi karena faktor lingkungan dan faktor genetik)
·         Gangguan genetik dominan
Defeks Kromosom
Ada beberapa macam kelainan kromosom pada manusia, namun secara umum dapat dibedakan menjadi kelainan kromosom oleh perubahan jumlah dan kelainan kromosom oleh perubahan struktur.
·         Perubahan Jumlah Kromosom
Kromosom pada manusia berjumlah 23 pasang, dengan rincian: 22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromosom seks. Sehingga notasinya dapat ditulis 44+XY atau 44+XX. Perubahan jumlah kromosom dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
o    Euploidi – kondisi dimana jumlah kromosom merupakan kelipatan jumlah kromosom dasarnya. Kondisi ini biasanya ditemukan pada tumbuhan dan jarang terjadi pada manusia karena menyebabkan kematian.
o    Aneuploidi – kondisi dimana suatu organisme kekurangan atau kelebihan kromosom tertentu.
·         Perubahan Struktur Kromosom
Perubahan struktur kromosom dapat juga termasuk dalam salah satu bentuk mutasi kromosom. Kondisi ini dapat memicu kelainan pada individu yang mengalaminya. Ada beberapa jenis perubahan struktur kromosom yaitu:
o    Delesi – kondisi yang terjadi apabila suatu bagian atau segmen kromosom patah atau hilang pada saat pembelahan sel terjadi.
o    Duplikat – kondisi yang terjadi saat segmen yang hilang saat delesi diproduksi menjadi salinan tambahan pada kromosom.
o    Inversi – kondisi ini terjadi saat segmen yang rusak dimasukan kembali ke dalam kromosom dengan urutan terbalik.
o    Translokasi – kondisi yang terjadi saat segmen kromosom satu terpasang pada kromosom lain
5.      DEFINISI KANKER
Tubuh seseorang terdiri dari banyak jenis sel yang akan tumbuh, membelah dan kemudian mati. Terkadang sel ini mengalami mutasi, sehingga tumbuh dan membelah diri lebih cepat daripada sel normal. Gumpalan sel-sel abnormal ini akan membentuk tumor, jika tumor ini bersifat ganas, yaitu menyerang dan membunuh jaringan sehat di tubuh, maka ia disebut dengan kanker.
6.      KARAKTERISTIK KANKER
a.      Mengacu pada lebih dari 100 penyakit yang ditandai oleh kerusakan DNA.
b.      Kerusakan menyebabkan sel tumbuh dan berkembang abnormal.
c.       Sel-sel ganas tidak lagi dapat membelah dan membedakan jaringan di sekitarnya dan menjalar ke sel normal yang lain.
7.      STEP TERJADINYA KANKER
1.      Tahap Inisiasi
Pada tahap ini sel normal berpotensi berubah menjadi sel kanker akibat rangsangan karsinogen sebagai inisiator. Inisiator dapat langsung merubah DNA atau melalui metabolisme sel sehingga DNA pecah. Di tahap ini perubahan bersifat ireversible.
2.      Tahap Promotor
Karsinogen akan mengubah sel terinisiasi menjadi sel kanker dan bersifat reversibel.
3.      Tahap Progresif
Terjadi pembelahan sel yang tidak terkendali, tanpa memerlukan inisiator atau promotor. Sel kanker menghasilkan faktor angiogenesis yaitu faktor pertumbuhan vaskuler untuk nutrisi sel kanker.
8.      PROMOSI DAN PROGRESIFITAS KANKER
Sel yang telah terinisiasi adalah sel yang telah mengalami mutasi. Sel yang terinisiasi bukan sel kanker; harus berlangsung proses-proses promosi selama bertahun-tahun sebelum sel tersebut menjadi sel kanker. Diperkirakan bahwa promotor mungkin bekerja menyebabkan timbulnya kanker dengan mempercepat proliferasi sel yang telah terinisiasi. Promotor mungkin merangsang proliferasi sel dengan mengubah fungsi gen regulator, mengubah bagaimana suatu sel berespon terhadap berbagai stimulator kimiawiatau inhibitor pertumbuhan atau mengubah bagaimana suatu sel berespons terhadap komunikasi antarsel yang berkaitan dengan kepadatan. Efek suatupromotor pada sel yang telah bermutasi dapat reversible apabila pejananke promotortersebut dihentikan.
Metastasis (anak sebar) adalahpergerakansel-selkanker dari satu bagian ke bagian lain. Metastasis biasanya terjadi melalui penyebaran sel-sel kanker dari tempat awal (primer) di darah atau dari limfe ke tempat baru (sekunder). Istilah keganasan (malignancy) mengacu kepada potensi tumor bermetastasis.
9.      PENYEBAB KANKER (FAKTOR GENETIK, USIA, VIRUS, BAKTERI, SISTEM IMUN).
a.      Faktor Genetik
Kalau didalam keluarga kita ada yang terkena kanker, resiko kita juga akan terkena biasanya jadi lebih tinggi dan dengan jenis kanker yang sama. Faktor genetik ini mempengaruhi banyak jenis kanker, contohnya kanker payudara dan colon (usus besar).
b.      Usia
Manusia yang lebih tua, berumur lebih dari 55 tahun, cenderung memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker, walaupun sebenarnya kanker bisa muncul di umur berapa saja. Ini bukan berarti orang-orang yang lebih muda tidak mungkin terkena kanker, hanya saja kemungkinannya lebih rendah.
c.       Virus dan Bakteri
Beberapa kanker bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Virus yang dapat menyebabkan kanker adalahh HPV (Human Papillomavirus), yang menyebabkan kanker serviks dan seringnya ditularkan melalui hubungan seksual. Jadi, melakukan hubunganseksual yang tidak aman juga bisa meningkatkan resiko terkena kanker. Selain itu, ada juga virus Hepatitis B, C yang bisa menyebabkan kanker liver atau hati. Contoh lainnya lagi adalah H. Pylori bacterium yang menyebabkan kanker lambung.
d.      Sistem Imun
10.  FAKTOR RESIKO KANKER (POLUSI, ROKOK, ALKOHOL, AKTIFITAS SEKSUAL, PEKERJAAN, RADIASI UV, RADIASI ION, HORMON, DIET).
a.      Polusi: Akibat radikal bebas diluar dapat mengaktifkan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh.
b.      Rokok: Bercampurnya bahan kimia yang terkandung di dalam rokok yang kemudian masuk kedalam darah bisa membangkitkan sel kanker.
c.       Alkohol: Tingginya tingkat alkohol yang mengalir bersama darah bisa membangunkan sel-sel kanker dalam tubuh.
d.      Aktivitas: Padatnya jadwal aktivitas tubuh akan membuat tubuh kelelahan dan bisa mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menjadi lemah dan sel-selkanker dapat berkembang dalam tubuh.
e.       Seksual: Dengan berganti-ganti pasangan dapat menyebabkan kanker.
f.       Pekerjaan: Pekerjaan yang tidak sehat dapat memicu adanya kanker.
g.      Radiasi UV dan Radiasi ION: Dapat juga memicu bangkit dan munculnya sel-sel kanker dalam tubuh.
h.      Hormon: Bisa mengaktifkan sel-sel kanker tubuh apabila terjadi gangguan hormon.
i.        Diet: Sistem diet yang salah juga menjadi salah satu pemicu adanya sel kanker yang berkembang dalam tubuh.
11.  PATOFISIOLOGI KANKER (PERTUMBUHAN SEL, DIFERENSIASI, AKTIFITAS GEN, PERUBAHAN INTRASELULER)
·         Pertumbuhan Sel: sel akan bertumbuh dan berkembang biak dengan menghancurkan sel-sel yang sehat.
·         Diferensiasi: sel-sel yang mengalami pertumbuhan kemudian mengalami diferensiasi sel.
·         Aktivitas gen: dimana sel-sel yang sudah di diferensiasi ini diaktifkan menyerang gen dan di sebarkan dalam tubuh untuk menempati tempat-tempat baru.
·         Perubahan Intraseluler: perubahan dalam gen ini terjadi dicairan intraselulernya dan akan terus berkembang menjadi ganas dan menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.
12.  PENYEBARAN KANKER (HEMATOGEN DAN LIMFATOGEN)
a.      Hematogen
Penyebaran hematogen terjadi akibat sel kanker menyusup ke kapiler darah kemudian masuk ke pembuluh darah dan menyebar mengikuti aliran darah vena sampai ke organ lain.
b.      Limfatogen
Penyebaran limfogen terjadi karena sel kanker menyusup ke saluran limfe kemudian ikut aliran limfe menyebar dan menimbulkan metastasis di kelenjar limfe regional (submandibular, axilla bilateral, inguinal bilateral, cubiti, poplitea, mesenterial, pelvina, dan lain-lain
13.  TANDA GEJALA KANKER
·         Bengkak
·         Kemerahan
·         Panas
·         Ada benjolan
·         Demam
·         Sakit nyeri
14.  DIAGNOSIS KANKER
·         Diagnosis kanker mencakup tinjauan gambaran klinis pasien, mengumpulakn keterangan mengenai kebiasaan perorangan misalnya merokok dan menelusuri riwayat pasien terhadap kanker.
·         Uji tapis/ skrining misalnya Pap smear untuk mendeteksi kanker serviks, memrogram untuk mendeteksi kanker payudara, dan pemeriksaan prostat secara digital ditambah pemeriksaan darah PSA (antigen spesifik prostat) untuk mendeteksi kanker prostat.
15.  KLASIFIKASI KANKER
a)      Karsinoma, jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau saluran tubuh.
b)     Limfoma, jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah.
c)      Leukimia, kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor,tetapi memebuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal.
d)     Sarkoma, kanker dari jaringan penunjang.
e)      Glioma, kanker susunan saraf.
f)       Karsinoma in situ, sel epitel yang abnormal yang masih terbatasidaerah tertentu.
16.  PENGOBATAN KANKER
a.      Pembedahan, telah lama menjadi pengobatan untuk kanker dimana catatan pertama pengangkatan payudara untuk kanker terjadi pada tahun 200 SM. Pembedahan memberikan kemungkinan terbaik bagi penyembuh kanker apabila diterapkan pada tumor-tumor yang berbatas tegas. Tumor yang telah bermetastasis dapat diterapi dengan pembedahan untuk menghilangkan rasa nyeri pasien akibat tumor yang menekan saraf disekitarnya.
b.      Terapi Radiasi, menggunakan radiasi pengion untuk menghancurkan sel-sel tumor.
c.       Kemoterapi, menggunakan obat-obat kemoterapetik dari berbagai kelas untuk menghancurkan sel-sel yang beradadi stadium S, M atau G awal siklus sel.
d.      Imunoterapi, adalah bentuk terapi kanker yang baru diciptakan yang memanfaatkan dua sifat atau ciri utama dari sistem imun: spesifisitas dan daya ingat. Imunterapi dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumor dan memungkinkan pendeteksian semua tempat metastasis yang tersembunyi.
17.  DIET, NUTRISI, DAN PENCEGAHAN KANKER
Diet: dengan mengurangi jumlah asupan yang bisa menjadi makanan sel kanker.
Nutrisi: mengurangi nutrisi-nutrisi yang menjadi pendukung hidupnya sel-sel kanker dalam tubuh.
Pencegahan kanker: bisa dengan mulai gaya hidup sehat seperti tidak merokok, tidak minum-minuman keras (alkohol), tidak melakukan hubungan seks bebas atau berganti-ganti pasangan.


REFERENSI:
·         Sherwood, L. (1996). Fisiologi manusia:dari sel ke sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC
·         Price, A. Sylvia, Lorraine Mc.Carty Wilson. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 6. (Terjemahan). Jakarta: EGC.
·         Tambayong. (2000). Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.
·         A, Sylvia., M., Lorraine. (2015). Patofisiologi Edisi 6 Vol 2 Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC.